KARNIVORA
Hewan
yang memakan hewan lain disebut karnivora. Hewankarnivora yang hidup di sekitar
kita seperti kucing memakan daging dan tulang. Di rumah kucing memangsa tikus,
memakan daging ayam dan ikan.
Harimau
dan serigala merupakan hewan karnivora yang hidup di hutan belantara. Mereka
berburu untuk mendapatkan makanannya.Bagaimanakah bentuk gigi dan cakar
harimau? Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang
dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya.
Ciri hewan yang termasuk karnivora mempunyai indra penglihat, pencium, dan
pendengar yang baik. Hewan karnivora dapat memiliki racun (bisa) dan gigi
taring yang kuat seperti ular
Hewan
karnivora mempunyai gigi taring dan gigi geraham yang tajam. Gigi taring yang
besar. Gigi gerahamnya pun tajam yang berguna untuk mengunyah daging dan
tulang.Jenis burung yang termasuk karnivora seperti burung elang dan burung
hantu mempunyai cakar juga kuku yang tajam dan kuat.
Contoh
– Contoh Hewan Karnivora :
1. SINGA
Ternyata selera makan singa terhadap daging
manusia semakin besar setelah terjadinya bulan
purnama (full moon). Hal itu terungkap dari riset terbaru yang dipublikasikan
di jurnal online Public Library of Science ONE.
Riset
ini meneliti 500 kasus serangan singa Afrika terhadap manusia, yang terjadi di
pedesaan di Tanzania antara 1988 dan 2009. Dari hasil riset, ternyata lebih
dari dua per tiga korban manusia yang disergap si raja hutan, dibunuh dan
dimakan.
Mayoritas
serangan terjadi sekitar waktu Maghrib (saat matahari terbenam) hingga pukul 10
malam, di saat bulan sudah tidak lagi menunjukkan cahaya yang terang.
Seperti
dikutip dari Sidney Morning Herald, waktu paling berbahaya bagi manusia adalah
ketika jam-jam aktif singa setelah matahari terbenam, terutama saat hari-hari
setelah bulan purnama.
Pola
itu ditemukan ketika para peneliti mengkategorikan serangan-serangan
berdasarkan fase bulan. Sepertiga serangan lebih sering terjadi selama paruh
terakhir siklus hari, di mana hanya ada sedikit atau bahkan sama sekali tidak
ada cahaya bulan.
“Bahaya
menurun di malam-malam di mana bulan semakin terang, dengan jumlah serangan
yang sangat sedikit terjadi pada malam-malam sebelum bulan purnama,” tulis
jurnal hasil penelitian tersebut.
Setelah
bulan purnama lewat, bahaya meningkat ketika singa yang lapar beroperasi di
tengah gelap, pada malam-malam sisa siklus bulan. Serangan singa juga akan
meningkat selama musim hujan ketka bulan tertutup oleh awan.
2. HARIMAU
Harimau atau macan tergolong dalam kerajaan hewan dalam filum kordata
(mempunyai saraf tulang belakang), sub-filum vertebrata (bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah panas, berbulu dengan
kelenjar susu), pemakan daging (karnivora), keluarga felidae (kucing), genus panthera, spesies tigris
(harimau).
Harimau
biasanya memburu mangsa yang agak besar seperti rusa sambar, kijang, babi, kijang,
kancil, tetapi akan
memburu hewan kecil seperti landak
apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada. Meskipun berasal dari keluarga yang sama, harimau
berbeda dengan kucing biasa yang kecil, harimau sangat suka berenang, dan pada
dasarnya kucing takut dengan air.
Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau pada
dasarnya mirip dengan singa ukurannya, walaupun sedikit lebih
berat. Beda subspesies harimau memiliki karakteristik yang berbeda juga, pada
umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang
jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75
meter. Di antara subspesies yang masih hidup, Harimau Sumatera adalah yang paling kecil dan Harimau Siberia yang paling besar.
Loreng pada kebanyakan harimau bervariasi dari coklat ke hitam. Bentuk dan kepadatan lorengnya
berbeda-beda subspesies satu dengan yang lain, tapi hampir semua harimau
memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau Jawa yang sekarang sudah punah kemungkinan
memiliki loreng yang lebih banyak lagi. Pola loreng unik setiap harimau, dan
dapat digunakan untuk membedakan satu sama lain, mirip dengan fungsi sidik jari yang digunakan untuk
mengindentifikasi orang. Ini bukan, bagaimanapun juga, metode pengidentifikasian
yang disarankan, terkait kesulitan untuk merekam pola loreng pada harimau liar.
Sepertinya fungsi loreng adalah untuk kamuflase, untuk menyembunyikan mereka
dari mangsanya.
Kucing, Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora.yang suka
memakan ikan, daging ayam dll. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang
telah dijinakkan,[3] tetapi bisa juga merujuk kepada
"kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.
Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM,
dari kerangka kucing di Pulau Siprus.[4] Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan
kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang
menyimpan hasil panen.[5]
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan
terpopuler di dunia.[6] Kucing yang garis keturunannya
tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx,
sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan
resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya
adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing
kampung.
4. BUAYA
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya ikan (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula
dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni
kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di
air payau seperti buaya muara. Buaya
adalah karnivora karena makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil
dan mamalia, kadang-kadang
juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah
karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya,
seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk
menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut
buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya
tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile.
Nama ini berasal dari penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata kroko,
yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau
‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya
berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.
5.
KOMODO
Komodo adalah hewan karnivora.
Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai,[4]
penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara
mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika
mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya
pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan.[11] Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan
penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada
jarak hingga 9,5 kilometer.[11]
Mangsa
biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih
kecil), burung
dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga,
telur, cecak,
dan mamalia kecil.[4][24] Kadang-kadang komodo juga memangsa manusia
dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal.[17] Kebiasaan ini menyebabkan penduduk pulau Komodo menghindari
tanah berpasir dan memilih mengubur jenazah di tanah liat, serta menutupi
atasnya dengan batu-batu agar tak dapat digali komodo.[23]
Reptil
purba ini makan dengan cara mencabik potongan besar daging dan lalu menelannya
bulat-bulat sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa
berukuran kecil hingga sebesar kambing,
bisa jadi dagingnya dihabiskan sekali telan. Isi perut mangsa yang berupa
tumbuhan biasanya dibiarkan tak disentuh.[23]
HERBIVORA
Hewan pemakan
tumbuhan saja atau disebut herbivora. Herbivora dapat memakan bagian tumbuhan
berupa daun, batang, biji dan juga umbi-umbian. Contoh herbivora pemakan rumput
dan dedaunan misalnya sapi, kuda dan kambing. Kelinci sangat menyukai jenis
umbi-umbian seperti wortel.
Jenis
burung ada yang tergolong ke dalam herbivora. Burung pemakan biji-bijian
seperti merpati, tekukur dan burung gereja. Ada pula burung pemakan buah-buahan
seperti burung beo dan jalak. Biasanya burung tersebut memiliki bentuk paruh
yang khas sesuai dengan jenis makanannya.
Hewan-hewan
yang termasuk herbivora umumnya mempunyai gigi seri dan gigi geraham.Gigi seri
berguna untuk memotong-motong makanan sebelum dikunyah. Gigi geraham dengan
permukaan yang luas digunakan untuk mengunyah makanan hingga lumat.
Contoh-Contoh
Hewan Herbivora :
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak
(Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami
tersebar di Asia
Barat Daya (daerah
"Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing
jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor,
adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50
kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan
bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah
daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang
lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam
pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing
betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga
keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.
2.
2.
RUSA
Rusa
termasuk hewan pemamah biak (ruminant) yang makanannya adalah daun-daunan (herbivora). (vagetable materials) dan berbagai
macam buah-buahan yang dapat dimakan (Trippensee, 1948). Sebagaimana hewan
pemamah biak lainnya, rusa makan rumput di padang rumput (grazing), makan
daun-daunan semak di hutan (browsing), dan makan jamur yang tumbuh di bawah
pohon (Dradjat, 2002a).
Rusa makan dari bagian tumbuhan mulai dari pucuk kemudian daun muda, daun tua, dan batang muda. Sulisetyawan (1996) melaporkan bahwa jenis dan bagian tumbuhan yang dimakan rusa di Taman Nasional Wasur Irian Jaya seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan pakan Rusa Jawa dan bagian-bagian yang dimakan di Taman Nasional Wasur Irian Jaya.
Rusa makan dari bagian tumbuhan mulai dari pucuk kemudian daun muda, daun tua, dan batang muda. Sulisetyawan (1996) melaporkan bahwa jenis dan bagian tumbuhan yang dimakan rusa di Taman Nasional Wasur Irian Jaya seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan pakan Rusa Jawa dan bagian-bagian yang dimakan di Taman Nasional Wasur Irian Jaya.
3.
GAJAH
Famili Elephantidae (gajah)
adalah mamalia darat terbesar yang masih hidup, serta famili dari ordo Pachyderm, dan
satu-satunya famili yang tersisa dari ordo Proboscidea.
Gajah adalah salah satu hewan yang ada
di Indonesia.[rujukan?] Gajah adalah binatang menyusui (mammalia) dan merupakan hewan darat
terbesar di dunia.[1] Terdapat 2 spesies gajah di dunia yaitu:
Periode kehamilan gajah adalah 22
bulan, masa kehamilan terlama dibandingkan hewan darat lainnya.[4] Berat anak gajah pada umumnya 120
kilogram dan seekor gajah bisa hidup selama kurang lebih 70 tahun.[5]
Gajah juga pernah digunakan dalam
peperangan sebagai gajah
perang, yang
digunakan untuk menyerang musuh.[6] Gajah adalah satu-satunya mamalia di dunia yang tidak bisa melompat.[7]
Karakteristik
Pernyebaran gajah di Asia meliputi India, Asia
Tenggara termasuk Indonesia bagian barat dan Sabah (Malaysia
Timur).[14] Sedangkan gajah di Afrika
pernyebarannya meliputi sebagian besar daratan Afrika yang berupa padang rumput.[15] Di Indonesia, gajah terdapat di Sumatera (gajah Sumatera) dan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur (gajah Borneo).[rujukan?]
Makanan
Gajah termasuk dalam kategori hewan herbivora.[16] Ia menghabiskan 16 jam sehari untuk
mengumpulkan makanan.[17] Makanannya terdiri atas sedikitnya
50% rumput, ditambah dengan dedaunan, ranting, akar, dan sedikit buah, benih dan bunga. Karena gajah hanya mencerna 40% dari yang dimakannya, mereka harus
mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Gajah dewasa dapat mengonsumsi 300
hingga 600 pon (140-270 kg) makanan per hari. Enam puluh persen dari makanan
tersebut tertinggal dalam perut gajah dan tidak dicerna.
4.
KUDA
Kuda termasuk hewan herbivora, yaitu
hewan pemakan tumbuhan atau rumput-ruput. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang
bertulang belakang, kelas Mamalia yaitu hewan yang menyusui anaknya,
ordo Perissodactyla yaitu hewan berteracak tak-memamah biak, famili Equidae,
dan spesies Equus caballus. Keledai yang digunakan untuk persilangan
dengan kuda sejati hingga dihasilkan bagal (mule) merupakan spesies lain yaitu Equus
asinus (Soehardjono, 1990).
Seperti diduga,
bahwa pada mula pertama, kuda dimanfaatkan bukan sebagai hewan beban atau
hewan kesenangan. Suatu kawasan di Perancis bagian Selatan yang digali
oleh para petugas arkeologi telah menemukan tulang-tulang dan memperkirakan
adanya 100.000 ekor kuda yang terbenam di situ. Ini menimbulkan dugaan bahwa
manusia primitif pada waktu dulu telah memburu dan memanfaatkan kuda sebagai
sumber bahan makanan manusia. Periode selanjutnya, kuda itu diperah dan sampai
saat inipun hal itu masih dilakukan di beberapa bagian dunia. Kuda dapat
menghasilkan susu 15 sampai 20 liter sehari. Di beberapa bagian dunia, susu
kuda masih dihargai dan lebih disukai daripada susu sapi.
5.
MONYET
Monyet
adalah istilah untuk semua anggota primata yang
bukan prosimia ("pra-kera",
seperti lemur dan tarsius) atau kera, baik yang tinggal
di Dunia
Lama maupun Dunia Baru. Hingga saat ini dikenal 264 jenis monyet
yang hidup di dunia. Tidak seperti kera, monyet biasanya berekor dan berukuran
lebih kecil. Monyet diketahui dapat belajar dan menggunakan alat untuk
membantunya dalam mendapatkan makanan.
Pengelompokan
monyet bersifat parafiletik, karena monyet Dunia Lama (Cercopithecoidea)
sebenarnya lebih dekat kekerabatan genetiknya dengan kera (Hominidae), daripada
monyet Dunia Baru (Platyrrhini).
Monyet
terbesar adalah mandrill.
Beberapa monyet dalam bahasa sehari-hari juga sering disebut sebagai kera.
Beberapa
monyet telah dimanfaatkan manusia sebagai hewan timangan atau hewan untuk
membantu pekerjaan sehari-hari. Monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) adalah hewan yang paling biasa berinteraksi dengan manusia
dan sering dipelihara sebagai hewan timangan, hewan sirkus, atau percobaan
laboratorium. Ia juga primata pertama yang pernah ke angkasa luar. Beruk dipelihara di beberapa tempat
di Sumatera
dan Malaya untuk
dilatih sebagai pemetik kelapa.
Monyet di
hutan gunung Bunder menggerakkan pepohonan di siang hari, berlompatan dari satu
dahan ke dahan yang lain dan diam bila ada pendaki gunung yang lewat. Mungkin
di situ monyet hidup berdampingan dengan macan akar dan ular. Di Sumatera
Barat, tepatnya Danau Maninjau, penginapan bersebelahan dibangunnya dengan
hutan dan monyet dapat dengan mudah menanjakn pohondan memasuki teras hotel
dekat kolam renang. Di perjalanan naik turun ke arah danau Maninjai, monyet
monyet leluasa berkeliaran dan seperti menunggu makanan yang dilepmar oleh
pelancong
OMNIVORA / OMNIFORA
Omnivora adalah jenis hewan yang
memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih
berganti antara keduanya. Contoh binatang omnivor adalah yakni tikus, ikan mas,
ikan mujair, ayam, dan lain-lain.
Omnivora (dari bahasa Latin : omne = semua/semuanya; vorare
= melahap) adalah spesies yang Templat:Me tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan pokoknya. Babi adalah contoh omnivora yang dikenal
secara luas. Burung gagak adalah contoh lain dari omnivora
yang dilihat orang setiap hari. Manusia juga merupakan makhluk omnivora.
Contoh-Contoh
Hewan Omnivora:
1. AYAM
Ayam
peliharaan (Gallus gallus domesticus) adalah unggas yang biasa
dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam
peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan
langsung dari salah satu subspesies ayam hutan
yang dikenal sebagai ayam hutan merah (Gallus gallus) atau
ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras ayam telah
menghasilkan ratusan galur
unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah
ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam
biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam
hutan hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal
sebagai ayam
bekisar.
Dengan
populasi lebih dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia
menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam
memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Ayam
peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus
gallus) yang hidup di India. Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan
kemungkinan sumbangan plasma nutfah dari G. sonneratii, karena ayam
hutan merah tidak memiliki sifat kulit warna kuning yang menjadi salah satu
ciri ayam peliharaan.
Ayam
menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin
(dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif,
berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih
besar, dan bulu
ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif
kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil,
dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila
terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya, ayam betina dapat berganti kelamin
menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan
sewaktu-waktu dapat aktif.
Sebagai
hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini
sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan
tersedia makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan
kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah
atau kadang-kadang di pohon.
2.
BURUNG GAGAK
Gagak adalah anggota burung
pengicau (Passeriformes) yang termasuk dalam marga Corvus, suku Corvidae.
Hampir semua jenis burung ini
berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah sebarannya ada
di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika
Selatan.
Di antara jenis-jenis unggas,
gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan yang relatif tinggi[1].
Kualitas ini sudah sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam
keterampilannya mencuri berbagai alat bantu manusia. Hewan ini mempunyai
kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada di sekitarnya.
Di beberapa kebudayaan dan mitologi,
burung gagak kerap dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. Di Eropa, gagak
dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. Di Indonesia,
gagak di hutan dianggap dapat menjadi pertanda kesulitan yang bakal timbul. Ada
pula kepercayaan yang mengaitkan sate gagak untuk memanggil genderuwa.
Kerajaan: AnimaliaFilum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Corvidae
Genus: Corvus
Linnaeus, 1758
3.
IKAN MAS
Phyllum: Chordata
Subphyllum : Vertebrata
superclass : Pisces
Class : Osteichthyes
subclass : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
subordo: Cyprinoidea
Family : Cyprinidae
subfamily : Cyprininae
genus : Cyprinus
species : Cyprinus carpio Linn.
nama Asing : common carp
nama lokal : ikan mas, tombro, masmasan (awa Tengah, Jawa Timur), lauk mas jawa Barat), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatera Barat).
Ikan mas atau Ikan
karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar
yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di Indonesia, ikan mas
memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro,
raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah
penyebarannya.
kan mas menyukai tempat hidup
(habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak
terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup
baik di daerah dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada
suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang
ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang
bersalinitas (kadar garam) 25-30%o.
Ikan
mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik
yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya
adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.
4. BABI
Babi adalah sejenis hewan ungulata yang
bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya
berasal dari Eurasia.
Kadang juga dirujuk sebagai khinzir[1] (bahasa Arab).
Babi adalah omnivora,
yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu,
babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan
dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Dalam beberapa kepercayaan agama
Abrahamik, babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk
dikonsumsi. Contohnya adalah seperti ditulis dalam kitab suci
agama Islam al-Quran. Babi
juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama
Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
di agama Kristen.
Babi sendiri sebenarnya telah
diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropa dan orang Asia kebanyakan. Babi
adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur
Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi
aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai
makanan keseharian, seperti suku Bali, Toraja,
Papua,
Batak,
Manado, dll.
Dalam masyarakat Jawa,
babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum
menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.
5.
TIKUS
Tikus termasuk hewan
omnivora. Mereka lebih menyukai padi-padian, tapi mereka juga akan makan
apapun, terutama pada saat tidak ada makanan, termasuk bangkai dan sabun. Tikus
akan makan tiap hari. Tikus besar umumnya minum tiap hari, sedangkan tikus
kecil dapat bertahan beberapa hari tanpa minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar